Pandemi COVID-19 dan Dampaknya bagi Pekerja

Oleh: Jajang Ruslanto, M.Psi., Psikolog

Himbauan pemerintah mengenai bekerja, belajar dan beribadah di rumah sebagai upaya untuk memutus rantai penyebaran Covid-19 membuat sebagian besar masyarakat harus menghentikan dan mengubah aktivitasnya menjadi #dirumahaja. Situasi ini juga memiliki dampak yang luar biasa terhadap kelangsungan bisnis di Indonesia. Sebagian besar perusahaan sudah mulai mengubah sistem kerja yang tadinya di kantor dengan bekerja di rumah (work from home), bahkan beberapa perusahaan harus menghentikan aktivitas layanan dan produksinya, sehingga pemberhentian dan pengurangan pekerja banyak dilakukan dalam rangka menekan kerugian perusahaan.

Situasi ini dapat membuat seorang pekerja merasa tidak aman akan keberlangsungan pekerjaan yang sudah dimiliki. Muncul perasaan khawatir dan tidak berdaya untuk mengatasi ancaman-ancaman yang dapat memengaruhi keberlangsungan pekerjaannya di masa yang akan datang. Rasa tidak aman dalam bekerja ini muncul tidak hanya disebabkan oleh ancaman kehilangan pekerjaan, melainkan ancaman kehilangan keuntungan lainnya yang dianggap penting seperti kehilangan pendapatan yang diperoleh setiap bulannya, kehilangan kesempatan penambahan dan kenaikan pedapatan, penundaan kesempatan promosi, penundaan penetapan status pekerja, dll.

Dampak yang mungkin muncul ketika kita merasa tidak aman dalam bekerja berdampak pada kesehatan psikologis dan fisik (cemas, depresi, stres, perasaan tidak berharga, putus asa, berkurangnya rasa percaya diri, psikosomatik, peningkatan tekanan darah, hingga gangguan jantung). Selain itu, kondisi ini membuat kita merasa tidak puas dengan pekerjaan saat ini, menarik diri (withdrawal), komitmen yang kurang untuk menyelesaikan tugas, dll.

Lantas apakah situasi pandemi Covid-19 membuat kita merasa tidak aman dan khawatir kehilangan pekerjaan kita? Mungkin iya, dan mungkin ini juga akan dapat berpengaruh pada performa kerja kita ketika work from home. Untuk itu, berikut ini rekomendasi praktis yang dapat kita lakukan pada saat work from home untuk menghindari dan mengurangi perasaan tidak aman terhadap kerja:

1. Meningkatkan Kompetensi Diri

Situasi work from home ini bukan berarti membuat kita untuk terbebas dari waktu kerja yang ketat dan sistem kerja yang kaku. Tapi ini waktunya bagi kita untuk membuktikan kepada organisasi bahwa kita kompeten melakukan pekerjaan dengan baik ditengah situasi pandemi. Keleluasaan kita dalam mengatur jadwal kerja, membuat kita lebih leluasa untuk meningkatkan dan mengembangkan keterampilan profesional yang dapat mendukung pekerjaan maupun organisasi dalam mencapai tujuan, seperti misalnya meningkatkan wawasan yang berkaitan dengan profesi, kompetensi berbahasa, keterampilan teknologi informasi, atau keterampilan lain. Selain itu, kita juga bisa belajar kemampuan interpersonal, seperti belajar dalam mengatasi perubahan.

2. Berpartisipasi Aktif

Situasi work from home membuat sistem kerja yang biasa kita lakukan sehari-hari di kantor perlu disusun kembali dan diubah dengan menyesuaikan situasi yang terjadi. Hal ini perlu dilakukan agar target kerja yang sudah kita dan organisasi tetapkan dapat tercapai. Melakukan partisipasi secara proaktif dalam memberikan ide gagasan mengenai langkah tindakan untuk mengatasi permasalahan-permasalahan kerja, secara tidak langsung membantu kita memiliki kendali atas pekerjaan yang kita lakukan dalam organisasi. Kita akan lebih diakui oleh organisasi dalam bekerja dan tentunya kita memiliki kontribusi membantu organisasi dalam mempertahankan performa organisasi pada pandemi Covid-19 ini.

3. Meningkatkan Komunikasi

Rasa tidak aman dalam bekerja, terjadi karena kurangnya komunikasi tentang kejadian yang akan terjadi pada organisasi di masa depan. Melalui komunikasi yang eksplisit, terbuka, dan sedini mungkin tentang perubahan organisasi efektif dalam mengurangi rasa tidak aman. Sebagai pekerja, selain kita perlu lebih terbuka atas kondisi pekerjaan kita, perlu juga lebih aktif untuk mencari informasi dan berkoordinasi baik dengan rekan kerja, atasan, rekan kerja di bagian lain, mengenai kondisi-kondisi yang sedang terjadi di organisasi. Melalui komunikasi diharapkan dapat meningkatkan kesiapan kita untuk menghadapi situasi yang akan terjadi dimasa depan.

Bagikan:
Posted on 24 May 2020 under Artikel.

PIP UNPAD

Online
TODAY
Hai, ada yang dapat kami bantu?
© 2024 All rights reserved