Jangan Lupa Bersyukur

Oleh : Adinda Intan Pertiwi, M.Psi., Psikolog

Pandemi Covid-19 yang terjadi belakangan ini mau tidak mau membuat kita terpapar dengan banyak informasi yang menggugah kita secara emosional. Bagaimana tidak, di satu sisi kebutuhan kita akan informasi terkini memang penting adanya. Di sisi lain, terlalu banyak informasi negatif membuat kita juga turut merasakan emosi negatif seperti takut, cemas atau khawatir. Terlebih lagi saat ini banyak kegiatan kita sehari-hari yang terhenti, sehingga menambah rasa jenuh, bosan atau bahkan kesepian. Fokus kita pada informasi yang diterima dan emosi yang dirasakan, bisa jadi membuat kita lupa untuk melakukan sesuatu yang penting yaitu, Bersyukur.

Bersyukur pada dasarnya adalah menerima apa yang kita miliki dengan lapang dada. Kelapangan hati yang terkandung dalam rasa syukur, berdasarkan banyak penelitian memiliki dampak positif terhadap kesehatan seseorang baik fisik maupun mental. Bersyukur juga tidak hanya dapat muncul secara spontan, tetapi juga dapat dilatih. Lalu bagaimana caranya melatih diri untuk bersyukur, terutama di tengah maraknya informasi negatif seperti saat ini ?

1. Temukan Hal Kecil yang Bermakna

Dapat menemani anak bermain lebih lama, mengobrol dengan orang tua, memasak resep makanan baru atau bisa tidur lebih lama, merupakan contoh kecil hal-hal yang mungkin biasanya tidak dapat kita lakukan ketika bekerja di kantor setiap hari. Dengan menyadari hal-hal ini, kita dapat mulai berlatih untuk mensyukurinya.

2. Fokus Pada Hal yang Kita Miliki

Keluarga, tetangga, teknologi atau sarana di dalam rumah yang kita miliki saat ini adalah hal yang mungkin kita sering lupakan untuk disyukuri, karena teralihkan dengan rasa cemas atau informasi yang kita terima. Kita juga bisa mensyukuri waktu luang yang kita miliki atau lebih penting lagi, kesehatan.

3. Pilih Informasi Secara Bijak

Sulit untuk kita mensyukuri apa yang kita miliki, sementara kita terus merasa takut atau cemas karena informasi negatif yang kita terima. Kita dapat memilih sumber yang terpercaya dan memilih informasi yang benar-benar kita butuhkan agar dapat tetap waspada tanpa ketakutan yang berlebihan.

4. Saling Mengingatkan

Ingatkan pasangan, orang tua, anak atau teman kita untuk bersyukur. Dengan mengingatkan orang lain, kita pun mengingatkan diri sendiri untuk melakukan hal yang sama.

Emosi manusia memang sewajarnya dipengaruhi oleh stimulus dari lingkungan. Jadi, wajar saja bila informasi yang kita terima membuat kita merasa tidak nyaman. Namun, sebetulnya kita pun mampu mengelola emosi yang kita rasakan agar tidak terlalu mengganggu, salah satunya adalah dengan berlatih bersyukur. Jadi, mari kita latih diri kita untuk tidak melupakan hal-hal positif yang ada di sekeliling kita, bahkan untuk hal yang kecil sekalipun.

Citation:

Y. Joel Wong, Jesse Owen, Nicole T. Gabana, Joshua W. Brown, Sydney McInnis, Paul Toth & Lynn Gilman (2018) Does gratitude writing improve the mental health of psychotherapy clients? Evidence from a randomized controlled trial, Psychotherapy Research, 28:2, 192-202, DOI : 10.1080/10503307.2016.1169332

Bagikan:
Posted on 24 May 2020 under Artikel.

PIP UNPAD

Online
TODAY
Hai, ada yang dapat kami bantu?
© 2024 All rights reserved